Kamis, 19 Desember 2019

ANALISIS SWOT PT XL AXIATA TBK


ANALISIS SWOT PADA PT XL AXIATA TBK


          Nama          :                  ANNA CITRA LARAS
          NPM           :                  10216926
          Kelas          :                  4EA22
          Dosen          :                  Rini Dwiastutiningsih




UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
Sejarah
PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.
Kantor pusat PT XL Axiata Tbk terletak di Menara Prima, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Megakuningan Jakarta Selatan 12950 dan memiliki 5 kantor cabang atau region (West, East, Central, North dan Jabo).
PT XL Axiata Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, Perseroan mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group – pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama Tbk dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan teleponi dasar.
Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa teleponi dasar bergerak seluler. Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk Perseroan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh TM International Berhad melalui Indocel Holding Sdn Bhd (83,8 %) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd (16,0%). XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.
Layanan XL mencakup antara lain percakapan, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 42 serta teknologi jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Protocol/ ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Telepon untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”).
XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik dibeberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional, kami telah membangun jaringan infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawa yang didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut. Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone).

Adapun analisis SWOT ini berdasarkan dari keuangan, pelanggan, maupun lingkungan internal dan eksternal perusahaan dengan tujuan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Kekuatan (Strenghts)
1.      Keuangan
·         Perseroan melakukan komunikasi secara aktif dengan para investor melalui kegiatan hubungan investor yang terencana untuk meningkatkan loyalitas investor terhadap perseroan.
·         XL memberikan penawaran yamg berfokus pada kebutuhan pelanggan akan layanan Voice dan SMS diperkenalkan untuk mengurangi penurunan pendapatan dan substitusi dari Voice dan SMS ke data. Kontribusi pendapatan VAS (Value Added Service) terhadap pendapatan total pemakaian meningkat sebesar 3% karena permintaan untuk Data meningkat.
·         Dengan munculnya layanan Interkoneksi Seluler & Layanan Internastional Roaming membantu dalam peningkatan pendapatan sebesar 2% dari tahun 2012.
·         Memiliki sumber penghasilan lain yang semakin dikembangkan dengan adanya penyewaan sejumlah aset yang dimiliki.
2.      Proses Internal
·         Menetapkan tiga tujuan yang dicapai yaitu cakupan wilayah yang lebih luas, kapasitas data yang lebih besar, dan kualitas layanan yang lebih baik.
·         XL meluncurkan teknologi baru di Indonesia bernama “Location Based Advertising” yang digunakan untuk mengetahui lokasi pelanggan dan lokasi tertentu.
·         Dalam mencapai bisnis layanan digital, perseroan memiliki strategi khusus yaitu internalisasi budaya, pengembangan organisasi, penempatan orang-orang terbaik dan pengelolaan kinerja.
·         Selama tahun 2013, perseroan melakukan organisasi seperti bagian organisasi direktorat marketing untuk lebih memperjelas akuntabilitas dan menjadi lebih fokus terhadap pelayanan pelanggan.
·         Perseroan lebih mengutamakan merekrut kandidat secara internal untuk menempati posisi-posisi yang tersedia dikarenakan karyawan internal telah memiliki kesesuaian karakter dan nilai-nilai dengan budaya perusahaan.
·         Dalam hal pengendalian internal, PT XL AXIATA selalu melibatkan entitas anak dimana perusahaan memiliki pengendalian bersama dengan setiap venturer.
·         Memberikan fasilitas yang baik setiap pegawai. Sejak 2002 mengikuti program pensiun di PT Asuransi Jiwa Manulife dengan menanggung sebesar 7% dari gaji pokok pegawai untuk iuran pensiun tiap bulannya guna memnuhi hak-hak pegawai.
·         Memberikan jaminan uang pesangon dengan jumlah yang sangat pantas bagi pegawai yang terkena pemecatan secara suka rela.
·         Meningkatkan jumlah kompensasi berbasis saham bagi setiap pegawainya yang berprestasi.
3.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         XL berkomitmen untuk terus meningkatkan semua potensi pegawai melalui aktivitas pelatihan dan pengembangan. Sepanjang tahun 2013, XL menyelenggarakan total 314 pelatihan yang dilakukan sendiri (in-house training) dan workshop yang melibatkan sebagian besar pegawai dari seluruh direktorat dan fungsi.
·         Selama 2013, Layanan Digital XL telah memperluas kemitraan dengan para pemain industri utama seperti Huawei, Ericsson, Alfamart, Blue Bird untuk mendukung kebutuhan pelanggan dalam gaya hidup digital.
·         Sejak tanggal 19 Maret 2014, PT XL AXIATA Tbk telah mengakuisisi PT AXIS Telekom Indonesia, sehingga kekuatan dan perluasan pasar semakin baik.
4.      Pelanggan
·         Pembentukan direktorat manajemen layanan XL menggarisbawahi pentingnya perlindungan dan kepuasan pelanggan di semua strategis bisnis XL.
·         Membuka Pusat Layanan Pelanggan/Call Center dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
·         Melakukan berbagai kerjasama dengan mitra operator telekomunikasi luar negeri yang cukup banyak guna meluaskan jangkauan pelayanan terhadap konsumen.
Kelemahan (Weaknesses)
1.      Keuangan
·         Jumlah aset tidak lancar masih mendominasi dibandingkan dengan aset lancar, dimana total liabilitas lebih besar dari pada total ekuitas perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mengandalkan hutang dalam pendanaannya.
·         Kurang mampu menekan beban operasional perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu mencapai laba atau keuntungan yang maksimal.
2.      Pelanggan
·         Tarif yang mahal jika dibandingkan dengan operator lain.
·         Pilihan paket yang harganya menjadi naik
·         Banyak syarat dan ketentuan berlaku sehingga dapat membingungkan pengguna.
·         Beberapa tarif murah yang ditawarkan tidak didukung dengan jaringan yang kuat.
3.      Internal Personal
·         Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai (Rolling) dari satu bagian ke bagian lainnya karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasinya sendiri saja.
·         Kurangnya koordinasi antar pegawai secara menyeluruh karena para pegawai mementingkan bidangnya sendiri.
4.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Kurangnya akses keamanan dari pihak XL terhadap penipuan undian berhadiah yang mengatasnamakan PT. XL Axiata melalui SMS atau Telepon yang dapat merugikan orang lain.
·         Fitur yang diberikan belum memadai bagi penggunakan XL.
·         Sinyal belum dapat mencakup keseluruhan jika berada di daerah pelosok atau di dalam gedung di indonesia.



Peluang (Opportunities)
1.      Pelanggan
·         Menurut lembaga riset Business Monitor International, jumlah pelanggan seluler pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan mencapai 343 juta pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan fixed-wireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar seluler terbesar di dunia.
·         Indonesia juga tercatat memiliki jumlah pengguna media sosial yang luar biasa besar. Pengguna Facebook tercatat 62 juta, Twitter 19,5 juta Line 14 dan Path 4 juta. Fakta tersebut telah menjelaskan mengapa saat ini operator seluler di Indonesia fokus untuk mendorong pertumbuhan pelanggan Data dan pendapatan terkait Data.
·         Pengguna Smartphone yang semakin meluas karena harga yang semakin terjangkau, ketersediaan konten dan aplikasi internet yang semakin beragam.
·         Peningkatan kebutuhan pelanggan terhadap teknologi 4G sebagai tuntutan untuk menyediakan akses data yang lebih cepat.
·         Pengguna Smartphone masyarakat Indonesia adalah 189 menit atau lebih dari 3 jam per hari merupakan sebuah durasi yang mengejutkan. Fenomena ini melahirkan peluang industri mobile yang sangat potensial. Selain membuka media sosial, internet mobile saat ini masih lebih banyak digunakan untuk mengakses informasi seperti berita atau riset produk, masing-masing di angka 94% dan 95% dari jumlah pengguna.
2.      Internal Proses
·         Tren positif permintaan teknologi akses nirkabel terbaru, yaitu generasi 4 (4G) yang menyediakan layanan video, data, dan suara berbasis IP (internet Protocol) dimana akses kecepatan data lebih tinggi. Ada dua macam teknologi yang menjadi poros dari perkembangan teknologi 4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution). LTE lebih cocok dengan jaringan GSM sebagai jaringan mobile yang dominan saat ini, sehingga jalur evolusi nirkabel cenderung mengarah ke LTE. Teknologi LTE merupakan ekosistem teknologi nirkabel terbesar.
·         Layanan data dan VAS yang didukung penuh oleh LTE, masih akan berkembang dengan pesat.
·         Komitmen pemerintah masih menyusun Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) 2014-2019. Penyusunan RPI dimaksudkan untuk memberikan arah dan paduan bagi percepatan perluasan pembangunan broadband nasional yang terintegrasi. Sehingga mendorong perusahaan penyelenggara jaringan dan operator membangun jaringan akses sampai ke rumah pengguna.
·         Meningkatnya penggunaan kartu debit dan kartu kredit di Indonesia, dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap pembayaran melalui Kartu Debit Kredit Visa dan MASTERCARD.
3.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Ketersediaan jumlah SDM di Indonesia, membuat PT. XL Axiata mudah untuk mencari SDM bertalenta tinggi sesuai dengan kriteria yang perusahaan inginkan.
·         Semakin meningkatnya tuntutan pemenuhan GCG untuk mengimbangi dinamika dan tantangan bisnis telekomunikasi yang harus terus mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat, XL akan secara berkala melakukan penyempurnaan tata kelola perusahaan khususnya pada proses pengambilan keputusan.
4.      Keuangan
·         Banyaknya masyarakat yang menggunakan fasilitas mobile banking ditandai dengan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 38%, telah meningkatkan pendapatan Mobile Banking meningkat sebesar 35% di tahun 2014.
·         Pada tahun 2014 jumlah pengiklan mencapai 370 pelanggan dengan jumlah iklan ditayangkan sebanyak 5.800 iklan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatkan pendapatan bersih dari Mobile Advertising sebesar 64%.
·         Semakin meningkatnya ketertarikan pihak ketiga untuk menawarkan bekerjasama (joint venture) dengan PT. XL Axiata dapat meningkatkan penyertaan modal. Salah satunya adalah perjanjian joint venture dengan SK Planet Co.Ltd dan SK Planet Global holding Pte. Ltd.
·         Tumbuh pesatnya industri telekomunikasi, membuat PT. XL Axiata bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk melakukan jual-beli menara dengan skema menguntungkan. Hal ini terbukti dengan perolehan dana sebesar Rp 5,6T di tahun 2014 untuk mengurangi beban dan meningkatkan arus kas.
Ancaman (Threats)
1.      Keuangan
·         Masih sedikitnya kerjasama antara XL dengan provider yang ada di luar negeri sehingga membuat pelayanan terhadap pengguna XL berkurang dan terhambat serta berpengaruh terhadap pendapatan XL itu sendiri.
·         Promosi yang dilakukan oleh para kompetitor perusahaan merupakan ancaman yang perlu diperhatikan. Ketertarikan konsumen terhadap produk dari kompetitor lain memungkinkan beralihnya konsumen perusahaan ke produk lain.
2.      Pelanggan
·         Kondisi yang buruk juga menjadi ancaman XL karena menyebabkan terjadinya gangguan sinyal XL itu sendiri dan menghambat pelayanan terhadap pelanggan.
·         Daya knsumsi masyarakat yang semakin rendah karena disebabkan adanya jaringan data internet seperti WIFI yang memungkinkan lebih cepat aksesnya dan lebih mudah menggunakannya dibandingkan menggunakan jaringan data internet dari provider.
·         Beberapa bangunan yang memiliki ketebalan tertentu seperti ball room dan ruangan tertutup lainnya akan menghambat sinyal XL dan pelayanan jaringan kepada pelanggan.
3.      Proses Internal
·         Semakin banyaknya operator baru di Indonesia yang menawarkan nilai, fitur dan layanan yang lebih tinggi.
·         Tarif yang lebih murah ditawarkan operator lain dibandingkan dengan XL.
·         Eksistensi XL sebagai provider di Indonesia masih kurang dibandingkan provider yang sudah lama berdiri.
4.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Berhubung dengan adanya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 menyebabkan terjadinya persaingan yang lebih besar yang berasal dari luar negeri khususnya ASEAN dari beberapa aspek sperti aspek tenaga kerja maupun kegiatan usaha atau perdagangan di Indonesia.
·         Kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia dan kemajuan teknologi di dunia yang sangat cepat dan selalu berubah, maka XL dituntut untuk terus cepat melakukan transformasi perubahan dengan kemajuan teknologi yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar