Kamis, 19 Desember 2019

ANALISIS SWOT PT XL AXIATA TBK


ANALISIS SWOT PADA PT XL AXIATA TBK


          Nama          :                  ANNA CITRA LARAS
          NPM           :                  10216926
          Kelas          :                  4EA22
          Dosen          :                  Rini Dwiastutiningsih




UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
Sejarah
PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.
Kantor pusat PT XL Axiata Tbk terletak di Menara Prima, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Megakuningan Jakarta Selatan 12950 dan memiliki 5 kantor cabang atau region (West, East, Central, North dan Jabo).
PT XL Axiata Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, Perseroan mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group – pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama Tbk dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan teleponi dasar.
Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa teleponi dasar bergerak seluler. Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk Perseroan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh TM International Berhad melalui Indocel Holding Sdn Bhd (83,8 %) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd (16,0%). XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.
Layanan XL mencakup antara lain percakapan, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 42 serta teknologi jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Protocol/ ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Telepon untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”).
XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik dibeberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional, kami telah membangun jaringan infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawa yang didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut. Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone).

Adapun analisis SWOT ini berdasarkan dari keuangan, pelanggan, maupun lingkungan internal dan eksternal perusahaan dengan tujuan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Kekuatan (Strenghts)
1.      Keuangan
·         Perseroan melakukan komunikasi secara aktif dengan para investor melalui kegiatan hubungan investor yang terencana untuk meningkatkan loyalitas investor terhadap perseroan.
·         XL memberikan penawaran yamg berfokus pada kebutuhan pelanggan akan layanan Voice dan SMS diperkenalkan untuk mengurangi penurunan pendapatan dan substitusi dari Voice dan SMS ke data. Kontribusi pendapatan VAS (Value Added Service) terhadap pendapatan total pemakaian meningkat sebesar 3% karena permintaan untuk Data meningkat.
·         Dengan munculnya layanan Interkoneksi Seluler & Layanan Internastional Roaming membantu dalam peningkatan pendapatan sebesar 2% dari tahun 2012.
·         Memiliki sumber penghasilan lain yang semakin dikembangkan dengan adanya penyewaan sejumlah aset yang dimiliki.
2.      Proses Internal
·         Menetapkan tiga tujuan yang dicapai yaitu cakupan wilayah yang lebih luas, kapasitas data yang lebih besar, dan kualitas layanan yang lebih baik.
·         XL meluncurkan teknologi baru di Indonesia bernama “Location Based Advertising” yang digunakan untuk mengetahui lokasi pelanggan dan lokasi tertentu.
·         Dalam mencapai bisnis layanan digital, perseroan memiliki strategi khusus yaitu internalisasi budaya, pengembangan organisasi, penempatan orang-orang terbaik dan pengelolaan kinerja.
·         Selama tahun 2013, perseroan melakukan organisasi seperti bagian organisasi direktorat marketing untuk lebih memperjelas akuntabilitas dan menjadi lebih fokus terhadap pelayanan pelanggan.
·         Perseroan lebih mengutamakan merekrut kandidat secara internal untuk menempati posisi-posisi yang tersedia dikarenakan karyawan internal telah memiliki kesesuaian karakter dan nilai-nilai dengan budaya perusahaan.
·         Dalam hal pengendalian internal, PT XL AXIATA selalu melibatkan entitas anak dimana perusahaan memiliki pengendalian bersama dengan setiap venturer.
·         Memberikan fasilitas yang baik setiap pegawai. Sejak 2002 mengikuti program pensiun di PT Asuransi Jiwa Manulife dengan menanggung sebesar 7% dari gaji pokok pegawai untuk iuran pensiun tiap bulannya guna memnuhi hak-hak pegawai.
·         Memberikan jaminan uang pesangon dengan jumlah yang sangat pantas bagi pegawai yang terkena pemecatan secara suka rela.
·         Meningkatkan jumlah kompensasi berbasis saham bagi setiap pegawainya yang berprestasi.
3.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         XL berkomitmen untuk terus meningkatkan semua potensi pegawai melalui aktivitas pelatihan dan pengembangan. Sepanjang tahun 2013, XL menyelenggarakan total 314 pelatihan yang dilakukan sendiri (in-house training) dan workshop yang melibatkan sebagian besar pegawai dari seluruh direktorat dan fungsi.
·         Selama 2013, Layanan Digital XL telah memperluas kemitraan dengan para pemain industri utama seperti Huawei, Ericsson, Alfamart, Blue Bird untuk mendukung kebutuhan pelanggan dalam gaya hidup digital.
·         Sejak tanggal 19 Maret 2014, PT XL AXIATA Tbk telah mengakuisisi PT AXIS Telekom Indonesia, sehingga kekuatan dan perluasan pasar semakin baik.
4.      Pelanggan
·         Pembentukan direktorat manajemen layanan XL menggarisbawahi pentingnya perlindungan dan kepuasan pelanggan di semua strategis bisnis XL.
·         Membuka Pusat Layanan Pelanggan/Call Center dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
·         Melakukan berbagai kerjasama dengan mitra operator telekomunikasi luar negeri yang cukup banyak guna meluaskan jangkauan pelayanan terhadap konsumen.
Kelemahan (Weaknesses)
1.      Keuangan
·         Jumlah aset tidak lancar masih mendominasi dibandingkan dengan aset lancar, dimana total liabilitas lebih besar dari pada total ekuitas perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mengandalkan hutang dalam pendanaannya.
·         Kurang mampu menekan beban operasional perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu mencapai laba atau keuntungan yang maksimal.
2.      Pelanggan
·         Tarif yang mahal jika dibandingkan dengan operator lain.
·         Pilihan paket yang harganya menjadi naik
·         Banyak syarat dan ketentuan berlaku sehingga dapat membingungkan pengguna.
·         Beberapa tarif murah yang ditawarkan tidak didukung dengan jaringan yang kuat.
3.      Internal Personal
·         Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai (Rolling) dari satu bagian ke bagian lainnya karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasinya sendiri saja.
·         Kurangnya koordinasi antar pegawai secara menyeluruh karena para pegawai mementingkan bidangnya sendiri.
4.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Kurangnya akses keamanan dari pihak XL terhadap penipuan undian berhadiah yang mengatasnamakan PT. XL Axiata melalui SMS atau Telepon yang dapat merugikan orang lain.
·         Fitur yang diberikan belum memadai bagi penggunakan XL.
·         Sinyal belum dapat mencakup keseluruhan jika berada di daerah pelosok atau di dalam gedung di indonesia.



Peluang (Opportunities)
1.      Pelanggan
·         Menurut lembaga riset Business Monitor International, jumlah pelanggan seluler pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan mencapai 343 juta pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan fixed-wireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar seluler terbesar di dunia.
·         Indonesia juga tercatat memiliki jumlah pengguna media sosial yang luar biasa besar. Pengguna Facebook tercatat 62 juta, Twitter 19,5 juta Line 14 dan Path 4 juta. Fakta tersebut telah menjelaskan mengapa saat ini operator seluler di Indonesia fokus untuk mendorong pertumbuhan pelanggan Data dan pendapatan terkait Data.
·         Pengguna Smartphone yang semakin meluas karena harga yang semakin terjangkau, ketersediaan konten dan aplikasi internet yang semakin beragam.
·         Peningkatan kebutuhan pelanggan terhadap teknologi 4G sebagai tuntutan untuk menyediakan akses data yang lebih cepat.
·         Pengguna Smartphone masyarakat Indonesia adalah 189 menit atau lebih dari 3 jam per hari merupakan sebuah durasi yang mengejutkan. Fenomena ini melahirkan peluang industri mobile yang sangat potensial. Selain membuka media sosial, internet mobile saat ini masih lebih banyak digunakan untuk mengakses informasi seperti berita atau riset produk, masing-masing di angka 94% dan 95% dari jumlah pengguna.
2.      Internal Proses
·         Tren positif permintaan teknologi akses nirkabel terbaru, yaitu generasi 4 (4G) yang menyediakan layanan video, data, dan suara berbasis IP (internet Protocol) dimana akses kecepatan data lebih tinggi. Ada dua macam teknologi yang menjadi poros dari perkembangan teknologi 4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution). LTE lebih cocok dengan jaringan GSM sebagai jaringan mobile yang dominan saat ini, sehingga jalur evolusi nirkabel cenderung mengarah ke LTE. Teknologi LTE merupakan ekosistem teknologi nirkabel terbesar.
·         Layanan data dan VAS yang didukung penuh oleh LTE, masih akan berkembang dengan pesat.
·         Komitmen pemerintah masih menyusun Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) 2014-2019. Penyusunan RPI dimaksudkan untuk memberikan arah dan paduan bagi percepatan perluasan pembangunan broadband nasional yang terintegrasi. Sehingga mendorong perusahaan penyelenggara jaringan dan operator membangun jaringan akses sampai ke rumah pengguna.
·         Meningkatnya penggunaan kartu debit dan kartu kredit di Indonesia, dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap pembayaran melalui Kartu Debit Kredit Visa dan MASTERCARD.
3.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Ketersediaan jumlah SDM di Indonesia, membuat PT. XL Axiata mudah untuk mencari SDM bertalenta tinggi sesuai dengan kriteria yang perusahaan inginkan.
·         Semakin meningkatnya tuntutan pemenuhan GCG untuk mengimbangi dinamika dan tantangan bisnis telekomunikasi yang harus terus mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat, XL akan secara berkala melakukan penyempurnaan tata kelola perusahaan khususnya pada proses pengambilan keputusan.
4.      Keuangan
·         Banyaknya masyarakat yang menggunakan fasilitas mobile banking ditandai dengan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 38%, telah meningkatkan pendapatan Mobile Banking meningkat sebesar 35% di tahun 2014.
·         Pada tahun 2014 jumlah pengiklan mencapai 370 pelanggan dengan jumlah iklan ditayangkan sebanyak 5.800 iklan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatkan pendapatan bersih dari Mobile Advertising sebesar 64%.
·         Semakin meningkatnya ketertarikan pihak ketiga untuk menawarkan bekerjasama (joint venture) dengan PT. XL Axiata dapat meningkatkan penyertaan modal. Salah satunya adalah perjanjian joint venture dengan SK Planet Co.Ltd dan SK Planet Global holding Pte. Ltd.
·         Tumbuh pesatnya industri telekomunikasi, membuat PT. XL Axiata bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk melakukan jual-beli menara dengan skema menguntungkan. Hal ini terbukti dengan perolehan dana sebesar Rp 5,6T di tahun 2014 untuk mengurangi beban dan meningkatkan arus kas.
Ancaman (Threats)
1.      Keuangan
·         Masih sedikitnya kerjasama antara XL dengan provider yang ada di luar negeri sehingga membuat pelayanan terhadap pengguna XL berkurang dan terhambat serta berpengaruh terhadap pendapatan XL itu sendiri.
·         Promosi yang dilakukan oleh para kompetitor perusahaan merupakan ancaman yang perlu diperhatikan. Ketertarikan konsumen terhadap produk dari kompetitor lain memungkinkan beralihnya konsumen perusahaan ke produk lain.
2.      Pelanggan
·         Kondisi yang buruk juga menjadi ancaman XL karena menyebabkan terjadinya gangguan sinyal XL itu sendiri dan menghambat pelayanan terhadap pelanggan.
·         Daya knsumsi masyarakat yang semakin rendah karena disebabkan adanya jaringan data internet seperti WIFI yang memungkinkan lebih cepat aksesnya dan lebih mudah menggunakannya dibandingkan menggunakan jaringan data internet dari provider.
·         Beberapa bangunan yang memiliki ketebalan tertentu seperti ball room dan ruangan tertutup lainnya akan menghambat sinyal XL dan pelayanan jaringan kepada pelanggan.
3.      Proses Internal
·         Semakin banyaknya operator baru di Indonesia yang menawarkan nilai, fitur dan layanan yang lebih tinggi.
·         Tarif yang lebih murah ditawarkan operator lain dibandingkan dengan XL.
·         Eksistensi XL sebagai provider di Indonesia masih kurang dibandingkan provider yang sudah lama berdiri.
4.      Pertumbuhan dan Pembelajaran
·         Berhubung dengan adanya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 menyebabkan terjadinya persaingan yang lebih besar yang berasal dari luar negeri khususnya ASEAN dari beberapa aspek sperti aspek tenaga kerja maupun kegiatan usaha atau perdagangan di Indonesia.
·         Kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia dan kemajuan teknologi di dunia yang sangat cepat dan selalu berubah, maka XL dituntut untuk terus cepat melakukan transformasi perubahan dengan kemajuan teknologi yang ada.

Penulisan 3_Manajemen Pemasaran Era Rev.Industri 4.0_kelompok 5_Anna Citra Laras


MANAJEMEN PEMASARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PERUBAHAN NILAI MATA UANG DAN TERAPANNYA DALAM KEPUTUSAN KEUANGAN PERUBAHAN GLOBAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA:
ANNA CITRA LARAS                                             (10216926)
PUTRI ANDIANI BAREK NAMA                          (15216831)
UMI FERIANA                                                         (17216481)


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2019
I.          PENDAHULUAN
Fluktuasi nilai tukar mata uang memiliki pengaruh terhadap setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan ekspor maupun impor. Fluktuasi kurs memiliki dampak pada nilai perusahaan karena dapat berpengaruh pada jumlah arus masuk kas yang diterima dari kegiatan ekspor perusahaan atau dari anak perusahaan, yang mempengaruhi jumlah arus keluar kas yang digunakan untuk membayar impor.
Kurs nilai tukar suatu mata uang mengukur nilai satu satuan mata uang terhadap mata uang lain, jika terdapat perubahan pada kondisi ekonomi makakurs mata uang dapat berubah cukup besar. Penurunan nilai pada suatu mata uang disebut depresiasi, dan peningkatan nilai suatu mata uang disebut Apresiasi.
Integrasi Indonesia ke dalam sistem finansial global, memiliki konsekuensi logis, di mana rupiah semakin sensitif terhadap setiap gejolak guncangan keuangan global. Melambatnya perekonomian Amerika Serikat yang dilanda krisis finansial telah menimbulkan dampak bagi perekonomian Indonesia, bahkan menurunkan minat investor global untuk menambah investasi di Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan ketidakstabilan nilai tukar rupiah yang melemah, karena penurunan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.

II.                TEORI
A.    Sistem Keuangan Internasional
Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain.(Shapiro, 1992). Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu banyak perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa. Perkembangan ini disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik serta internasional pada masing-masing masa.
Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur yang bersifat netral baik ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam ekonomi modern.  Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan kesejahteraan dalam kehidupan negara tersebut.
Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global.  Kemampuan Sistem Moneter Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya runtuhnya Sistem Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi internasional.
a.       Sejarah Sistem Moneter Internasional
Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui berbagai transformasi dalam menanggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik level domestik maupun internasional. Perubahan yang paling dramatis adalah krisis dalam pengintegrasian moneter internasional dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar.
Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global.
Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar Emas. Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional. Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan 480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari emas.
Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar. Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya.

B.     Mata Uang Asing
Mata uang asing atau disebut juga dengan valuta asing adalah mata uang negara lain. Mata uang yang dipertukarkan dengan mata uang lain disebut transaksi valas (foreign exchange / forex), yaitu nilai mata uang dibandingkan dengan mata uang lain disebut nilai tukar atau nilai tukar mata uang.
Forex adalah mata uang suatu negara yang dikeluarkan dan ditukar menjadi instrumen pembayaran yang sah di negara lain.
Jika suatu mata uang dapat ditukar dengan mata uang lain tanpa batas, pertukaran mata uang asing akan memiliki nilai.
Tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan valuta asing disebut Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Market).
Harga mata uang yang akan ditukar dengan mata uang lain disebut nilai tukar mata uang asing.
Jadi Kurs Valuta Asing adalah perbandingan nilai atau harga antara mata uang asing yang dinyatakan atau ditukar dengan nilai mata uang domestik.
1.      Sistem kurs valuta asing
a.       Sistem kurs tetap (fixed exchange rate)
Ini adalah kondisi di mana nilai tukar mata uang domestik ditentukan oleh pemerintah. Dalam jenis ini, pemerintah melakukan berbagai langkah dan kebijakan untuk mengatur nilai mata uangnya pada harga tertentu.

b.      Sistem kurs bebas / mengambang (floating exchange rate)
Dalam sistem ini, besarnya nilai tukar diserahkan kepada mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Tinggi dan rendah dari mata uang ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran mata uang itu sendiri.

c.       Sistem tingkat mengambang terkendali (managed floating rate)
Ini adalah kombinasi dari dua sistem di atas. Nilai tukar dapat bergerak bebas naik atau turun, tetapi pemerintah akan melakukan intervensi untuk menghindari gejolak yang terlalu tajam.

2.      Jenis kurs valuta asing
a.       Kurs Jual – adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin membeli mata uang asing
b.      Kurs beli  adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin menukar mata uang asing.
c.       Kurs tengah – adalah harga yang diberikan oleh bank antara kurs jual dan kurs beli (jumlah kurs beli dan kurs jual dibagi dua)

C.    Implikasi Bisnis Akibat Fluktuasi Nilai Tukar

Pengaruh Fluktuasi Mata Uang Tehadap Perekonomian

Tingkat mata uang memiliki dampak langsung pada aspek ekonomi yaitu sebagai berikut:

·         Perdagangan Barang Dagangan

Ini mengacu pada perdagangan internasional seperti ekspor atau impor. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal sehingga bisa mengurangi defisit perdagangan suatu negara dari waktu ke waktu. Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama mengapa bisnis ekspor tetap kompetitif di pasar internasional.
Sebaliknya mata uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.

·         Arus Modal

Modal asing cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki pemerintahan kuat, ekonomi dinamis dan mata uang yang stabil. Suatu negara perlu memiliki mata uang yang relatif stabil untuk menarik modal asing. Jika tidak, maka prospek kerugian kurs yang ditimbulkan oleh depresiasi mata uang dapat menghalangi investor asing.
Arus modal dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) dan investasi portofolio asing. FDI adalah kondisi di mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun fasilitas baru di luar negeri. Sedangkan investasi portofolio asing adalah kondisi di mana investor asing berinvestasi di sekuritas luar negeri.

Dampak dan Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi dan Masyarakat
Tingkat mata uang memiliki dampak langsung pada aspek-aspek ekonomi berikut:
1.      Perdagangan barang
Ini mengacu pada perdagangan internasional suatu negara, atau ekspor dan impornya. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal, sehingga mengurangi defisit perdagangan suatu negara (atau peningkatan surplus ) dari waktu ke waktu. Sebaliknya, mata uang yang secara signifikan lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih murah, yang dapat menyebabkan defisit perdagangan melebar lebih lanjut, akhirnya melemahkan mata uang dalam mekanisme penyesuaian diri. Tetapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang sangat berorientasi ekspor dapat dihancurkan oleh mata uang yang terlalu kuat.

2.      Arus Modal
Modal asing akan cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki pemerintahan yang kuat, ekonomi yang dinamis dan mata uang yang stabil. Suatu bangsa perlu memiliki mata uang yang relatif stabil untuk menarik modal investasi dari investor asing. Jika tidak, prospek kerugian mata uang yang ditimbulkan oleh depresiasi mata uang dapat menghalangi investor luar negeri. Aliran modal dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama investasi asing langsung (FDI) , di mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun fasilitas baru di luar negeri dan investasi portofolio asing, di mana investor asing membeli, menjual dan memperdagangkan surat berharga luar negeri.

3.      Inflasi
Mata uang yang terdevaluasi dapat menghasilkan inflasi “diimpor” untuk negara-negara yang merupakan importir substansial. Penurunan tiba-tiba 20% dalam mata uang domestik dapat mengakibatkan produk impor berbiaya 25% lebih karena, penurunan 20% berarti peningkatan 25% untuk kembali ke titik harga awal seperti teori eokonomi mikro.


4.      Suku bunga
Seperti disebutkan sebelumnya, tingkat nilai tukar merupakan pertimbangan utama bagi sebagian besar bank sentral saat menetapkan kebijakan moneter. Mata uang domestik yang kuat memberi hambatan pada perekonomian, mencapai hasil akhir yang sama dengan kebijakan moneter yang lebih ketat yaitu, suku bunga yang lebih tinggi. Selain itu, pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut pada saat mata uang domestik sudah terlalu kuat dapat memperburuk masalah dengan menarik lebih banyak uang panas dari investor asing, yang mencari investasi dengan imbal hasil lebih tinggi yang akan mendorong lebih lanjut mata uang domestik.

5.      Bahan makanan
Rupiah yang kuat membuat impor lebih murah. Itu mengurangi inflasi dan menurunkan biaya hidup. Ini memungkinkan Anda membeli lebih banyak. Lebih penting lagi, Anda dapat menghemat lebih banyak tanpa merusak kualitas hidup Anda. Kemudian Anda bisa menabung untuk hari hujan, atau untuk pensiun. Rupiah yang lemah membuat harga impor lebih tinggi. Itu menurunkan standar hidup Anda karena Anda akan membayar lebih untuk sayuran buah-buahan impor, dan bahan makanan lainnya. Ini juga menyebabkan inflasi. Itu mengikis daya beli Anda dari waktu ke waktu.

6.      Gas
Ketika nilai Rupiah naik terhadap mata uang lainnya, harga gas jatuh. Mengapa? Lebih dari 70 persen dari harga gas tergantung pada harga minyak. Semua kontrak minyak dijual dalam satuan Rupiah. Arab Saudi, yang menjual sebagian besar minyak dunia, telah mematok mata uangnya terhadap Rupiah. Ketika Rupiah naik terhadap dolar dan mata uang lainnya, begitu juga riyal. Itu membuat impor Arab Saudi lebih murah. Oleh karena itu, Arab Saudi dapat membebankan harga yang lebih rendah untuk minyak ketika Rupiah naik. Masih menerima nilai yang sama dari impornya. Ketika Rupiah melemah, harga gas naik . Itu karena Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya harus mengenakan biaya lebih untuk minyak untuk menerima pendapatan yang sama. Juga, biaya impor mereka lebih tinggi, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak pendapatan untuk membayar pengeluaran.

7.      Pekerjaan
Rupiah yang kuat tidak baik untuk bisnis. Itu karena itu berarti mereka dapat mengekspor lebih sedikit. Mengapa? Rupiah yang kuat membuat produk mereka lebih mahal dibandingkan dengan produk asing. Seiring waktu, ini memperlambat pertumbuhan ekonomi. Ini juga menyebabkan perusahaan-perusahaan outsourcing pekerjaan di luar negeri. Itu karena tenaga kerja asing lebih murah karena dibayar dalam mata uang yang lebih lemah seperti peran kewirausahaan dalam membangun ekonomi indonesia.

8.      Investasi
Rupiah yang kuat dapat membantu atau merugikan saham. Itu tergantung pada alasannya. Investor membeli Rupiah ketika mereka berpikir ekonomi Indonesiakuat. Itu berarti mereka juga lebih mungkin berinvestasi di perusahaan Indonesia melalui pasar saham. Di sisi lain, Rupiah yang kuat membuat saham lebih mahal. Itu mungkin membuat saham terlalu mahal bagi investor asing. Pelemahan Rupiah membantu Anda jika Anda sudah memiliki saham asing. Nilai-nilai itu akan tampak lebih tinggi berkat nilai tukar. Rupiahyang lemah membantu ekspor. Ini memperkuat pertumbuhan ekonomi. Itu juga membuat saham  lebih murah jika dibandingkan dengan saham yang terdaftar di bursa luar negeri.

9.      Perjalanan ke Luar Negeri
Nilai tukar memberi tahu Anda berapa banyak yang dapat Anda beli di negara tujuan Anda. Ketika Rupiah kuat, Anda akan dapat membeli lebih banyak. Jika itu lemah, maka Anda mungkin ingin menunda perjalanan karena semuanya akan lebih mahal. Ada cara untuk menghindari dampak nilai tukar pada perjalanan Anda. Anda bisa pergi ke salah satu negara yang mematok mata uangnya ke  Rupiah. Itu berarti perjalanan ke negara itu tidak akan menjadi lebih mahal ketika Rupiah merosot.

III.             REFERENSI
Ardiansyah, Gumelar.2019.Kurs Valuta Asing
Arif Hendrawan, Yoga.2014.Makalah Sistem Moneter Internasional