ANALISIS SWOT PADA PT XL AXIATA TBK
Nama : ANNA CITRA LARAS
NPM : 10216926
Kelas : 4EA22
Dosen : Rini
Dwiastutiningsih
UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
Sejarah
PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau
disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di
Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996,
dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler
di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL
Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk
Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.
Kantor pusat PT XL Axiata Tbk terletak di Menara Prima, Jl.
Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Megakuningan Jakarta Selatan 12950 dan memiliki 5
kantor cabang atau region (West, East, Central, North dan Jabo).
PT XL Axiata Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada
tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di
bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, Perseroan mengambil
suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group –
pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX,
AIF, dan Mitsui). Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo
Pratama Tbk dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan teleponi dasar.
Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan
fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL
sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa teleponi
dasar bergerak seluler. Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting
untuk Perseroan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi
perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh TM
International Berhad melalui Indocel Holding Sdn Bhd (83,8 %) dan Emirates
Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International
Indonesia Ltd (16,0%). XL pada saat ini merupakan penyedia layanan
telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah
Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan
korporat.
Layanan XL mencakup antara lain percakapan, data dan layanan
nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut,
XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 42 serta teknologi jaringan
bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses
Internet (Internet Services Protocol/ ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet
Telepon untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin
Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”).
XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan
serat optik dibeberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional, kami telah
membangun jaringan infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat
optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di
luar Jawa yang didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah
memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut. Jaringan serat
optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk
jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara
dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung (ring)
serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone).
Adapun analisis SWOT ini berdasarkan dari keuangan,
pelanggan, maupun lingkungan internal dan eksternal perusahaan dengan tujuan
melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa yang dimiliki oleh
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Kekuatan (Strenghts)
1.
Keuangan
·
Perseroan
melakukan komunikasi secara aktif dengan para investor melalui kegiatan
hubungan investor yang terencana untuk meningkatkan loyalitas investor
terhadap perseroan.
·
XL
memberikan penawaran yamg berfokus pada kebutuhan pelanggan akan layanan Voice
dan SMS diperkenalkan untuk mengurangi penurunan pendapatan dan substitusi dari
Voice dan SMS ke data. Kontribusi pendapatan VAS (Value Added Service)
terhadap pendapatan total pemakaian meningkat sebesar 3% karena permintaan
untuk Data meningkat.
·
Dengan
munculnya layanan Interkoneksi Seluler & Layanan Internastional Roaming
membantu dalam peningkatan pendapatan sebesar 2% dari tahun 2012.
·
Memiliki
sumber penghasilan lain yang semakin dikembangkan dengan adanya penyewaan
sejumlah aset yang dimiliki.
2.
Proses
Internal
·
Menetapkan
tiga tujuan yang dicapai yaitu cakupan wilayah yang lebih luas, kapasitas data
yang lebih besar, dan kualitas layanan yang lebih baik.
·
XL
meluncurkan teknologi baru di Indonesia bernama “Location Based Advertising”
yang digunakan untuk mengetahui lokasi pelanggan dan lokasi tertentu.
·
Dalam
mencapai bisnis layanan digital, perseroan memiliki strategi khusus yaitu
internalisasi budaya, pengembangan organisasi, penempatan orang-orang terbaik
dan pengelolaan kinerja.
·
Selama
tahun 2013, perseroan melakukan organisasi seperti bagian organisasi direktorat
marketing untuk lebih memperjelas akuntabilitas dan menjadi lebih fokus
terhadap pelayanan pelanggan.
·
Perseroan
lebih mengutamakan merekrut kandidat secara internal untuk menempati
posisi-posisi yang tersedia dikarenakan karyawan internal telah memiliki
kesesuaian karakter dan nilai-nilai dengan budaya perusahaan.
·
Dalam
hal pengendalian internal, PT XL AXIATA selalu melibatkan entitas anak dimana
perusahaan memiliki pengendalian bersama dengan setiap venturer.
·
Memberikan
fasilitas yang baik setiap pegawai. Sejak 2002 mengikuti program pensiun di PT
Asuransi Jiwa Manulife dengan menanggung sebesar 7% dari gaji pokok pegawai
untuk iuran pensiun tiap bulannya guna memnuhi hak-hak pegawai.
·
Memberikan
jaminan uang pesangon dengan jumlah yang sangat pantas bagi pegawai yang
terkena pemecatan secara suka rela.
·
Meningkatkan
jumlah kompensasi berbasis saham bagi setiap pegawainya yang berprestasi.
3.
Pertumbuhan
dan Pembelajaran
·
XL berkomitmen
untuk terus meningkatkan semua potensi pegawai melalui aktivitas pelatihan dan
pengembangan. Sepanjang tahun 2013, XL menyelenggarakan total 314 pelatihan
yang dilakukan sendiri (in-house training) dan workshop yang melibatkan
sebagian besar pegawai dari seluruh direktorat dan fungsi.
·
Selama
2013, Layanan Digital XL telah memperluas kemitraan dengan para pemain industri
utama seperti Huawei, Ericsson, Alfamart, Blue Bird untuk mendukung kebutuhan
pelanggan dalam gaya hidup digital.
·
Sejak
tanggal 19 Maret 2014, PT XL AXIATA Tbk telah mengakuisisi PT AXIS Telekom
Indonesia, sehingga kekuatan dan perluasan pasar semakin baik.
4.
Pelanggan
·
Pembentukan
direktorat manajemen layanan XL menggarisbawahi pentingnya perlindungan dan
kepuasan pelanggan di semua strategis bisnis XL.
·
Membuka
Pusat Layanan Pelanggan/Call Center dalam upaya meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan.
·
Melakukan
berbagai kerjasama dengan mitra operator telekomunikasi luar negeri yang cukup
banyak guna meluaskan jangkauan pelayanan terhadap konsumen.
Kelemahan (Weaknesses)
1.
Keuangan
·
Jumlah
aset tidak lancar masih mendominasi dibandingkan dengan aset lancar, dimana
total liabilitas lebih besar dari pada total ekuitas perusahaan, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan masih mengandalkan hutang dalam pendanaannya.
·
Kurang
mampu menekan beban operasional perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu
mencapai laba atau keuntungan yang maksimal.
2.
Pelanggan
·
Tarif
yang mahal jika dibandingkan dengan operator lain.
·
Pilihan
paket yang harganya menjadi naik
·
Banyak
syarat dan ketentuan berlaku sehingga dapat membingungkan pengguna.
·
Beberapa
tarif murah yang ditawarkan tidak didukung dengan jaringan yang kuat.
3.
Internal
Personal
·
Sulit
mengadakan perpindahan karyawan/pegawai (Rolling) dari satu bagian ke
bagian lainnya karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasinya
sendiri saja.
·
Kurangnya
koordinasi antar pegawai secara menyeluruh karena para pegawai mementingkan
bidangnya sendiri.
4.
Pertumbuhan
dan Pembelajaran
·
Kurangnya
akses keamanan dari pihak XL terhadap penipuan undian berhadiah yang
mengatasnamakan PT. XL Axiata melalui SMS atau Telepon yang dapat merugikan
orang lain.
·
Fitur
yang diberikan belum memadai bagi penggunakan XL.
·
Sinyal
belum dapat mencakup keseluruhan jika berada di daerah pelosok atau di dalam
gedung di indonesia.
Peluang (Opportunities)
1.
Pelanggan
·
Menurut
lembaga riset Business Monitor International, jumlah pelanggan seluler
pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan mencapai 343 juta
pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan
fixed-wireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan
Indonesia sebagai salah satu pasar seluler terbesar di dunia.
·
Indonesia
juga tercatat memiliki jumlah pengguna media sosial yang luar biasa besar.
Pengguna Facebook tercatat 62 juta, Twitter 19,5 juta Line 14 dan Path 4 juta.
Fakta tersebut telah menjelaskan mengapa saat ini operator seluler di Indonesia
fokus untuk mendorong pertumbuhan pelanggan Data dan pendapatan terkait Data.
·
Pengguna
Smartphone yang semakin meluas karena harga yang semakin terjangkau,
ketersediaan konten dan aplikasi internet yang semakin beragam.
·
Peningkatan
kebutuhan pelanggan terhadap teknologi 4G sebagai tuntutan untuk menyediakan
akses data yang lebih cepat.
·
Pengguna
Smartphone masyarakat Indonesia adalah 189 menit atau lebih dari 3 jam per hari
merupakan sebuah durasi yang mengejutkan. Fenomena ini melahirkan peluang
industri mobile yang sangat potensial. Selain membuka media sosial, internet
mobile saat ini masih lebih banyak digunakan untuk mengakses informasi seperti
berita atau riset produk, masing-masing di angka 94% dan 95% dari jumlah
pengguna.
2.
Internal
Proses
·
Tren
positif permintaan teknologi akses nirkabel terbaru, yaitu generasi 4 (4G) yang
menyediakan layanan video, data, dan suara berbasis IP (internet Protocol)
dimana akses kecepatan data lebih tinggi. Ada dua macam teknologi yang menjadi
poros dari perkembangan teknologi 4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term
Evolution). LTE lebih cocok dengan jaringan GSM sebagai jaringan mobile
yang dominan saat ini, sehingga jalur evolusi nirkabel cenderung mengarah ke
LTE. Teknologi LTE merupakan ekosistem teknologi nirkabel terbesar.
·
Layanan
data dan VAS yang didukung penuh oleh LTE, masih akan berkembang dengan pesat.
·
Komitmen
pemerintah masih menyusun Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) 2014-2019.
Penyusunan RPI dimaksudkan untuk memberikan arah dan paduan bagi percepatan
perluasan pembangunan broadband nasional yang terintegrasi. Sehingga mendorong
perusahaan penyelenggara jaringan dan operator membangun jaringan akses sampai
ke rumah pengguna.
·
Meningkatnya
penggunaan kartu debit dan kartu kredit di Indonesia, dimanfaatkan perusahaan
untuk melakukan penyesuaian terhadap pembayaran melalui Kartu Debit Kredit Visa
dan MASTERCARD.
3.
Pertumbuhan
dan Pembelajaran
·
Ketersediaan
jumlah SDM di Indonesia, membuat PT. XL Axiata mudah untuk mencari SDM
bertalenta tinggi sesuai dengan kriteria yang perusahaan inginkan.
·
Semakin
meningkatnya tuntutan pemenuhan GCG untuk mengimbangi dinamika dan tantangan
bisnis telekomunikasi yang harus terus mengikuti perkembangan teknologi yang
sangat cepat, XL akan secara berkala melakukan penyempurnaan tata kelola
perusahaan khususnya pada proses pengambilan keputusan.
4.
Keuangan
·
Banyaknya
masyarakat yang menggunakan fasilitas mobile banking ditandai dengan
peningkatan jumlah pelanggan sebesar 38%, telah meningkatkan pendapatan Mobile
Banking meningkat sebesar 35% di tahun 2014.
·
Pada
tahun 2014 jumlah pengiklan mencapai 370 pelanggan dengan jumlah iklan
ditayangkan sebanyak 5.800 iklan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatkan
pendapatan bersih dari Mobile Advertising sebesar 64%.
·
Semakin
meningkatnya ketertarikan pihak ketiga untuk menawarkan bekerjasama (joint
venture) dengan PT. XL Axiata dapat meningkatkan penyertaan modal. Salah
satunya adalah perjanjian joint venture dengan SK Planet Co.Ltd dan SK
Planet Global holding Pte. Ltd.
·
Tumbuh
pesatnya industri telekomunikasi, membuat PT. XL Axiata bekerja sama dengan
berbagai perusahaan untuk melakukan jual-beli menara dengan skema
menguntungkan. Hal ini terbukti dengan perolehan dana sebesar Rp 5,6T di tahun
2014 untuk mengurangi beban dan meningkatkan arus kas.
Ancaman (Threats)
1.
Keuangan
·
Masih
sedikitnya kerjasama antara XL dengan provider yang ada di luar negeri sehingga
membuat pelayanan terhadap pengguna XL berkurang dan terhambat serta
berpengaruh terhadap pendapatan XL itu sendiri.
·
Promosi
yang dilakukan oleh para kompetitor perusahaan merupakan ancaman yang perlu
diperhatikan. Ketertarikan konsumen terhadap produk dari kompetitor lain
memungkinkan beralihnya konsumen perusahaan ke produk lain.
2.
Pelanggan
·
Kondisi
yang buruk juga menjadi ancaman XL karena menyebabkan terjadinya gangguan
sinyal XL itu sendiri dan menghambat pelayanan terhadap pelanggan.
·
Daya
knsumsi masyarakat yang semakin rendah karena disebabkan adanya jaringan data
internet seperti WIFI yang memungkinkan lebih cepat aksesnya dan lebih mudah
menggunakannya dibandingkan menggunakan jaringan data internet dari provider.
·
Beberapa
bangunan yang memiliki ketebalan tertentu seperti ball room dan ruangan
tertutup lainnya akan menghambat sinyal XL dan pelayanan jaringan kepada
pelanggan.
3.
Proses
Internal
·
Semakin
banyaknya operator baru di Indonesia yang menawarkan nilai, fitur dan layanan
yang lebih tinggi.
·
Tarif
yang lebih murah ditawarkan operator lain dibandingkan dengan XL.
·
Eksistensi
XL sebagai provider di Indonesia masih kurang dibandingkan provider yang sudah
lama berdiri.
4.
Pertumbuhan
dan Pembelajaran
·
Berhubung
dengan adanya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 menyebabkan
terjadinya persaingan yang lebih besar yang berasal dari luar negeri khususnya
ASEAN dari beberapa aspek sperti aspek tenaga kerja maupun kegiatan usaha atau
perdagangan di Indonesia.
·
Kemajuan
industri telekomunikasi di Indonesia dan kemajuan teknologi di dunia yang
sangat cepat dan selalu berubah, maka XL dituntut untuk terus cepat melakukan
transformasi perubahan dengan kemajuan teknologi yang ada.